Perjalanan besar bangsa Indonesia sebagai negara yang berdaulat, tak lepas dari kiprah para tokoh di dalamnya yang dikenal cerdas dan memiliki karakter yang kuat. Salah satunya adalah sosok Jenderal Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D yang kini menjabat sebagai Kapolri. Sejak remaja, pria kelahiran Palembang, Sumatra Selatan, 26 Oktober 1964 memang dikenal sangat cerdas.
Tak heran jika dirinya memiliki prestasi yang gemilang saat bergabung dengan kepolisian Republik Indonesia. Laman nasional.kompas.com menuliskan, Tito yang menyelesaikan pendidikan di Akpol tahun 1987, berhasil menjadi lulusan terbaik dan meraih penghargaan Adhi Makayasa. Prestasi itu pun terulang saat dirinya resmi menjadi perwira hingga menjabat sebagai Kapolri pada saat ini. Seperti apa kisahnya?
Pilih masuk polisi untuk meringankan beban kedua orangtua
Sebagai anak kedua dari empat bersaudara yang baru lulus dari SMAN 2 Palembang, Sumsel, Tito memilih karir sebagai anggota polisi dan kemudian mendaftarkan dirinya korps baju cokelat tersebut. Dilansir dari nasional.kompas.com, keinginan untuk meringankan beban orangtua, menjadi alasan utama bagi Tito Karnavian muda saat memutuskan untuk menempuh studi di Akabri.
Tito Karnavian Saat masih menempuh pendidikan Akabri [sumber gambar]Sebetulanya, Tito telah diterima di univertas seperti UGM, STAN, dan Fakultas Kedokteran Unsri pada saat itu. Meski demikian, ia tetap bergeming dan memilih Akabri sebagai jalan karirnya di masa depan. Dirinya paham jika tetap diteruskan masuk ke perguruan tinggi, tanggungan ayahnya akan semakin berat. Sedangkan tujuannya memilih jalur Akabri guna meringankan beban sang ayah.
Dikenal sebagai sosok yang cerdas dan ulet sejak usia remaja
Tito yang tumbuh seperti pada umumnya anak-anak, semenjak kecil telah menunjukkan sifat yang disiplin. Laman nasional.kompas.com menuliskan, salah satunya terlihat saat ia memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikannya. Tanpa menunda-nunda, Tito akan langsung mengerjakannya dan tetap fokus tanpa tegiur ajakan teman-temannya untuk bermain.
Dikenal sebagai sosol muda yang cerdas dan berprestasi saat berkarir di kepolisian [sumber gambar]Hal ini pun berimbas saat dirinya masuk ke dalam pendidikan Akabri di Magelang, Jawa Tengah. Lulus pendidikan di Akpol tahun 1987, Tito pun menjadi yang terbaik di angkatannya dan berhasil meraih penghargaan Adhi Makayasa. Setelahnya, Tito bahkan berhasil menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta tahun 1996 dan meraih Strata 1 dalam bidang Police Studies, serta Universitas Exeter di Inggris dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies pada tahun 1993.
Sukses berkarir di kepolisian hingga menjabat sebagai Kapolri
Selama di kepolisian, karirnya semakin cemerlang dengan penunjukkan dirinya untuk menempati beberapa jabatan penting, seperti Kapolda Papua (21 Sept 2012–16 Juli 2014) dan Kapolda Metro Jaya (12 Juni 2015–16 Maret 2016). Selain itu, Tito juga sukses mengemban tugas berat yang berkaitan dengan teror bom di Indonesia. Salah satunya adalah Bom Sarinah Thamrin pada 2016 silam.
Dilantik sebagai kapolri oleh Presiden Joko Widodo [sumber gambar]Bisa dibilang, Tito merupakan sosok perwira yang menjadi jenderal bintang tiga termuda. Prestasinya semakin mengkilap setelah dirinya ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Pol. Badrodin Haiti yang akan segera pensiun. Tito pun resmi dilantik sebagai Kapolri oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 13 Juli 2016. Lewat jabatan ini pula, ia termasuk lulusan AKPOL angkatan 1987 yang menyandang pangkat bintang empat tercepat dari rekan seangkatan maupun seniornya.
Kisah sukses dan perjuangan Kapolri Tito Karnavian di atas, secara tidak langsung mengajarkan pada kita, bahwa kerja keras dengan sikap yang pantang menyerah dapat membuahkan hasil maksimal. Terlebih, niat mulianya yang memilih karir sebagai anggota polisi untuk membantu meringankan beban kedua orang tuanya, menjadi cambuk semangat yang mengantarkan Tito pada kesuksesan.
Ini Dia…. Percaya atau Tidak Subandi, Guru Yang Pandai Permak Alat Vital Langganan Para Pejabat, Pengusaha dan Warga Asing Kemampuan permak alat vital ternyata tidak melulu monopoli almarhumah Mak Erot, asal Sukabumi, Jawa Barat. Di Desa Salamrejo, Kecamatan Karangan, Subandi (41) membuka praktik serupa. Hanya dengan teknik pemijatan, guru sebuah SMP Negeri di Trenggalek itu berani memberi garansi hasil permakannya dapat langsung dirasakan di tempat . – David Yohannes – Trenggalek Memang, nama Subandi tidak seberapa dikenal di kalangan warga lokal Trenggalek . Padahal, dalam soal memermak alat vital lelaki, bapak empat anak ini menjadi langganan para pejabat dan pengusaha dari kota-kota besar, bahkan hingga ke luar negeri . Didatangi di rumahnya, Rabu (30/3), Subandi tengah menerima pasien. Menurut Subandi, keahliannya merupakan anugerah dari Yang Maha Kuasa. Lahir dari ayah seorang dukun Desa Karangsoko, Kecamatan Trenggalek yang kerap menyembuhkan penyakit ringan, ketika ber
Dalam mitos masyarakat Jawa, memelihara pesugihan Blorong bisa menyebabkan kaya mendadak. Wujud pesugihan ini berbentuk ular naga yang bersisik emas. Yang lebih dahsyat, bila pemilik pesugihan melakukan hubungan badan dengan Ular Blorong itu, maka sisik-sisiknya yang berupa emas dan permata akan rontok di tempat tidurnya. Menurut mitos yang berkembang, ular raksasa itu hidup di rawa yang ditumbuhi dengan pohon teratai. Bahkan, kekayaan yang didapat dari pesugihan Blorong ini bisa diulur sampai dua periode. Sebagai tebusan, kalau kelak pemiliknya sudah meninggal dunia, maka harus ikut padanya. Tak ayal, ribuan bangkai manusia selalu berserakan di rawa-rawa itu. Namun untuk mendapatkan pesugihan jenis ini memang tidak mudah. Mengapa? Sebab, membutuhkan persyaratan dan pengorbanan luar biasa. Pesugian Blorong ada di kawasan lingkar Pulau Jawa. Tetapi, di daerah mana letak persisnya pesugihan Blorong bisa didapat, sejauh ini tidak ada data resmi. Ataukah di kawasan Jabar mel
Sebuah penelitian yang telah berlangsung selama 10 tahun mengungkapkan keberhasilan dalam merubah warna mata coklat seseorang menjadi biru. Penemuan ini dikemukakan oleh Dr. Greg Homer dari Stroma Medical, California, Amerika Serikat, dalam sebuah wawancara televisi KTLA hari minggu yang lalu (31/10). Dengan menggunakan teknologi laser Lumineyes yang hanya memakan waktu sekitar 20 detik, Dr. Homer mampu menghilangkan lapisan atas iris seseorang yang berwarna coklat sehingga lapisan bawah iris yang berwarna biru akan terlihat dalam 2-3 minggu. Penelitian yang diperkirakan akan dapat segera dirilis dalam 18 bulan kedepan di luar Amerika Serikat ini telah mendapatkan respon positif dari para pecinta mata biru. Kemunculan ide mengubah warna mata seseorang ini berdasarkan hasil penelitian bahwa setiap mata manusia sebenarnya memiliki 2 lapisan iris yang lebih gelap didepan karena pigmen melanin dan lebih terang di lapisan belakang. Kecuali pada beberapa manusia berdasarkan keturunan dengan
Komentar
Posting Komentar